“... ini hidup wanita si kupu-kupu malam bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
bibir senyum kata halus merayu memanja
kepada setiap mereka yg datang...”
(Kupu-kupu Malam, Titik Puspa)
. . .
Sudah lama saya tidak pernah lagi jalan keluar di malam hari untuk berburu makanan (wisata kuliner), apalagi setelah pindah ke Jakarta. Hardly ever! Hehehe, padahal dulu pas masih di Bandung sering banget keluar malem buat
hunting makanan enak (wisata kuliner) naik motor keliling Bandung sama sohib tercinta “Ani”. Pokonya tempatnya dimanapun, kalau lagi ingin banget itu makanan dan kita berdua lagi ada uang lebih, bakal dijabanin lah itu tempat demi memenuhi keinginan dan rasa penasaran. Hehehe.. Tapi itu dulu. Jadi kangen motor-motoran dibonceng Ani, keliling Bandung main dan nyoba-nyoba makanan enak. Hmmmmm, yummyyy! Apalagi Bandung itu tempat wisata kuliner enaknya buanyaaaaakkk banget. Ga ada habisnya dah! :D
Tapi itu dulu, pas saya masih di Bandung. Pas udah di Jakarta mah, hmmmm... ya ya ya, mobilitas cuma kosan-kantor-kosan. Hehehe, bosan. Lagian siapa juga di sini yang bisa diajak keluar malam dan hunting makanan enak (wisata kuliner) di Jakarta. Sampai akhirnya saya menemukan seorang teman kosan, kebetulan satu kantor dan hobi juga wisata kuliner. Dan yang paling penting anaknya asik buat diajak jalan bareng dan ga malu kalo diajak makan di pinggir jalan. Hehehe... :D
Nah, Beberapa hari yang lalu saya mengantar Mbak Nila beli buah durian. Kebetulan malam itu Mbak Nila lagi ingin masak Bubur Jagung Manis Durian, jadilah saat itu kami melesat ke luar rumah untuk berburu jagung manis dan buah durian. Tempat yang dituju saat itu untuk berburu durian adalah sepanjang jalan Jatinegara yang dekat dengan LP Cipinang. Konon kata sepupunya Mbak Nila di sana duriannya enak-enak dan murah. Mulai dari durian montong sampai durian Sumatera dijual di sana. Yups, di malam hari di sepanjang pinggir jalan jatinegara itu banyak yang jual durian dengan pilihan yang beragam dan harga yang relatif terjangkau. Dan yang paling enak di sana juga disediakan tempat ala kadarnya bagi para pembeli durian yang ingin langsung makan duriannya di sana. Makan durian di pinggir jalan malam-malam, anyep-anyep, remang-remang diterangi cahaya bulan. Asik dah.. ;p
Selama perjalanan menuju ke TKP, saya dan Mbak Nila tentu saja berbincang-bincang, setidaknya untuk mengurangi kebosanan dan rasa kantuk ketika sedang mengemudi motor (dan tentu saja Mbak Nila yang bawa motornya, Cegi yang diboncengnya! ;p). Sambil melihat keadaan sekeliling jalan, saya pun mulai tersadarkan. Sepertinya dari tadi di sepanjang pinggir jalan jatinegara banyak kios obat. Dan setelah saya amati lebih dekat ternyata eh ternyata itu kios obatnya bukan sembarang kios obat, kawan! Itu kios obat yang mostly obat yang dijualnya adalah obat kuat! Obat kuat untuk lelaki tentu saja. Selain obat kuat dijual juga perlengkapan-perlengkapan pendukung seperti kondom dan lain-lainnya. Walupun memang selain produk-produk itu juga dijual obat lain untuk penyakit-penyakit umum dan wajar seperti obat pilek, demam, batuk. Tapi itu jumlahnya hanya sebagian kecil saja. Mostly yang dijual itu ya produk-produk yang “begitu”. Obat kuat lelaki dan perlengkapan-perlengkapan untuk supporting system nya. Hehehe.. (Memang PR yang harus dikerjakan oleh institusi tempat saya bekerja masih banyak yang belum diselesaikan dan perlu dicamkan juga bahwa mengawasi peredaran obat-obatan di negeri ini bukanlah hal yang mudah, kawan! ^^v)
Dan saat itu yang bikin saya bertanya-tanya adalah kenapa begitu banyak terdapat kios-kios obat seperti itu di sepanjang jalan jatinegara ini?!?!? Ada apa? Jakarta memang aneh! Perasaan di Bandung mah ga ada da. Atau saya yang belum tahu ya di Bandung juga ada kios-kios obat seperti itu yang buka khusus pada waktu malam hari. :D. Belum lagi pertanyaan saya terjawab, kembali saya dihadapkan dengan keanehan-keanehan lain. Kok di sepanjang jalan jatinegara ini ada banyak perempuan pada berdiri di pinggir jalan? Lagi pada nungguin temannya jemput kah? Tapi kok dengan pakaian yang pendek-pendek (rok pendek, celana pendek) ya? Ga dingin gitu?!?! Kan ini malam hari! Hehehehe,dasar ABG jaman sekarang! Pikirku saat itu. Sampai akhirnya saya sadar kalau mereka juga bukan ABG bisaa. Dan beneran baru sadar ketika melihat salah seorang perempuan yang berdiri di pinggir jalan itu melambaikan tangannya untuk menyetop kendaraan yang lewat di depannya, dan pada saat itu ada seorang pengendara motor yang menghampiri dan mendekatinya lalu mereka pun larut berbincang di tepi jalan raya. Hooo… ternyata mereka itu kupu-kupu malam rupanya. Pantesaaann.. ;p
. . .
Ngerti lah saya saat itu, pantesan dari tadi di sepanjang jalan ada banyak kios-kios obat begituan. Dan setelah tempat kios-kios itu ternyata ada banyak perempuan muda menjajakan dirinya di pinggir jalan. Widiwww! Ibukota ternyata lebih seram daripada Kota Bandung di malam hari. Aktivitasnya lebih ganasss! Hehehe..
Kadang suka kepikiran apa alasan mereka mau melakukan pekerjaan seperti itu? Pekerjaan yang merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita. Makhluk Tuhan yang kedudukannya mulia dan dimuliakan. Mungkin iya memang mereka melakukan itu karena dorongan kebutuhan ekonomi. Tapi apakah memang tidak ada pekerjaan lain lagi yang bisa mereka lakukan selain menjajakan dirinya kepada orang lain? Atau mereka melakukan itu karena mereka belum paham bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang dilarang agama?!?!?! Atau ada alasan lain lagi kah?
Hmmm.. Jadi teringat ketika dahulu bersama teman-teman Sobat Bolang sempat kepikiran dan merencanakan untuk bikin acara pengajian dan pembinaan di kawasan Saritem Bandung (Kawasan yang sudah dikenal sebagai tempat para WTS menjajakan dirinya) tapi terhalang berbagai hal kendala. Pada saat itu kami (Sobat Bolang) berpikir bahwa solusi untuk mereka adalah penyadaran melalui pembinaan agama dan memberikan pembinaan/pelatihan skill/kemampuan agar mereka bisa bekerja mandiri dengan pekerjaan yang lebih terhormat. Tapi apa daya, programnya belum bisa terealisasikan. :D
. . .
Jakarta, 15 Juli 2011
15:56 WIB
@Jalan Percetakan Negara No.23, Gedung C lantai 3
-hari Jumat sore sesaat sebelum jam pulang kantor-