Jumat, 25 Juni 2010

KENAPA LELAKI JAWA GA BOLEH NIKAH SAMA PEREMPUAN SUNDA?!?!?

. . .

Seperti biasanya, kalo udah pulang dari kondangan nikahan temen, pasti langsung ngobrolin hal-hal yang terkait dengan itu. Huffft! Sama halnya seperti aku dan teman-temanku ketika pulang dari acara nikahan salah seorang teman farmasi 2004 hari Sabtu 19 Juni yang lalu.

Sabtu lalu, aku dan lima temanku (dini, andin, nendi bo, jarwo, brili) kebetulan menghabiskan waktu akhir pekan bersama-sama. Ga disengaja memang, karena sebetulnya andin, jarwo dan brili sedang Kerja Praktek di KF-14 dan Nenden pun sedang bertugas menjadi apoteker PIO disana. Sedangkan aku dan Dini, datang ke KF-14 itu untuk mengambil handphone dan dompetku yang terbawa nendi bo.

Nah, karena semua berkumpul di satu tempat yang sama dan di waktu yang sama juga, makanya kami pun jadi ngobrol-ngobrol ngalor ngidul. Mulai dari piala angkatan farmasi 2004 yang space-nya semakin berkurang, lalu posisi 20 besar pasangan FA’04 yang akan menikah, kabar istrinya jarwo yang sedang hamil, calon-calon keponakan FA’04, dll. Sampai akhirnya, kami semua menghabiskan akhir pekan dengan Kuliah Kehidupan (dibaca:pernikahan) dari MJ (Mas Jarwo, pen ^^v). Kemudian tiba-tiba di tengah-tengah pembicaraan, entah kenapa aku pun nyeletuk dan bertanya pada sahabatku, Jarwo, yang merupakan lelaki keturunan Jawa.

“Eh, Wo! Mau Tanya dong! Kenapa sih kok banyak yang bilang kalo LELAKI JAWA ga boleh nikah sama PEREMPUAN SUNDA? Sampe nenek-mu bilang dan pesen ke kamu untuk jangan sampe kecantol sama orang Bandung/Sunda? Emang ada apa sih? Jawab ya! Saya kepengen tau! Atau tulis aja jawabannya di buku saya. Biar saya bisa tau dan inget terus alasannya kenapa!”, tanyaku saat itu.

Dan ini jawaban Jarwo yang ditulis di buku-ku saat itu.

. . .

Orang Jawa say no ke cewe sunda:
1. Pengalaman tidak baik yang terjadi pada pasangan Jawa-Sunda

2. Perbedaan budaya dan cara didik antara perempuan Jawa dan Perempuan Sunda

3. Apa ya….?

Contoh teknis:
- Pengalaman buruk lebih ter-blow up

- Kendala bahasa, terutama bagi orang tua

- Perempuan jawa terkesan lebih “nerimo” dan tidak banyak menuntut, baik itu dalam hal nafkah maupun keadaan.

- Perempuan Jawa terkesan lebih bisa diboyong dan diajak membangun dari nol bersama-sama (Lebih bersifat gotong royong)

- Ada anggapan, perempuan Jawa dididik untuk terbiasa mengurus urusan rumah tangga, sedangkan perempuan Sunda cenderung dididik untuk bisa tampil cantik sehingga berpengaruh pada pemborosan (Pengeluaran menjadi lebih tinggi jika harus menghidupi istri seorang Sunda)

- Kalaupun sama-sama cantik, orang tua Jawa (kebanyakan) menilai perempuan Jawa itu dengan kata “manis/anggun”, ga neko-neko (termasuk kehalusan budi pekerti). Sedangkan perempuan Sunda ya “cantik” saja (belum dipastikan kehalusan budi pekertinya).

Yah.. lagi-lagi itu semua hanya generalisasi. Bukan harga mati, dan sangat tergantung pada individu masing-masing. Tapi, kata-kata seperti inilah gambaran/image yang terbentuk tentang Perempuan Sunda di mata Keluarga Jawa.


. . .

Itu jawaban yang ditulis Jarwo di buku-ku dan sempat dibahas juga oleh kami semua saat itu. Ada yang menerima dan ada juga yang tidak. Apapun alasannya, semua itu tergantung dari individu masing-masing. Ga boleh digeneralisasi bahwa Keluarga Jawa berpikiran seperti itu dan Keluarga Sunda juga seperti itu.

Karena pada hakikatnya, bukanlah suku bangsa yang dijadikan tolak ukur utama dalam menentukan pasangan.

“Perempuan itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, atau karena agamanya. Pilihlah berdasarkan agamanya agar engkau beruntung”. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan shalihah”. (HR. Muslim, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad, dan yang lainnya)

Seseorang dikatakan beragama apabila berakhlak mulia, sebagaimana ungkapan Rasulullah SAW dalam memberikan gambaran mengenai agama. Beliau mendefinisikan, Agama adalah akhlak yang bagus. Jadi untuk mengetahui kebaikan agama atau keislaman seseorang maka bisa dilihat dari kebaikan akhlaknya.

Pertanyaan selanjutnya dari kami pada Jarwo saat itu adalah “Wo, gimana sih caranya biar bisa dapet pasangan yang sholeh/sholehah kaya istrimu?”.

Jawaban Jarwo saat itu adalah .“Serahkan segalanya pada Allah. Karena Allah yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya”.

Yups, yang bisa kita lakukan adalah menyerahkan segala urusan (termasuk urusan ‘jodoh’) pada Allah dan berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. Karena sesuai dengan janji Allah dalam Al Quran:

“. . . , sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”. (Q.S. An-Nur:26)
. . .

Bandung, 20 Juni 2010
@My Lovely Room (KBS11)
11:23 pm

komentar dan diskusi di link ini:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=401323861740

68 komentar:

  1. teh cegiii... =)
    numpang quote:

    Karena pada hakikatnya, bukanlah suku bangsa yang dijadikan tolak ukur utama dalam menentukan pasangan.

    laikdis abis..hahaha..

    BalasHapus
  2. teh cegii..
    baru baca blog ini langsung tertarik sama topik ini..hahaha

    dan ada yang bisa dikutip:

    Karena pada hakikatnya, bukanlah suku bangsa yang dijadikan tolak ukur utama dalam menentukan pasangan.

    setujuuu!
    dan conclusionnya jg ok banget! :)

    keep on writing yah teh cegi..

    BalasHapus
  3. Hehehe... ini dulu pernah aku posting di notes facebook, leuy... tanggapan dari temen2 banyak bgd n beragam... disana lebih bnyk pendapat orang2, kalo mau liat buka aja link nya. Makasih y, Caleuy.. ^^V

    BalasHapus
  4. yg ngga boleh itu kalo cowok sunda menikah dengan pria jawa, dan cewek jawa menikah dengan wanita sunda. ok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lo ngomong apa si,,,,,yg ngga boleh itu kalo cowok sunda menikah dengan pria jawa, dan cewek jawa menikah dengan wanita sunda. ok?ga jelas

      Hapus
    2. betul. saya setuju dengan anda

      Hapus
  5. kasian amat yah eyke...
    darahnya doank yang sunda, tapi lahirnya di kalimantan... didikannya udah beda sama orang sunda.. jauh lebih realistis! hihihi.. :p

    yang paling penting adalah agamanya.. masalah suku bangsa mah tergantung orangnya mau beradaptasi atau ga ;)

    BalasHapus
  6. Dulu sempat ga percaya dg mitos pernikahan jawa sunda yg dilarang oleh keluarga saya (jawa) & nekat menikah krn alasan agamanya, walaupun akhirnya orangtua merestui. Selang beberapa bulan menikah, ternyata benar, terdapat gap yg sgy jauh & berbeda, shg byk bersitegang. Mulai dr sifat pemalasnya, dominannya, kekikirannya. Jauh berbeda dg pasangan jawa yg ulet, rajin, mengalah, penyabar, nrimo & memperlakukan diri sendiri dg hemat namun untuk orang lain tdk pelit. Utk yg blm nikah, sebaiknya perlu berfikir ulang untuk menikah dg orang sunda, ga lelaki & perempuannya, sama saja! Bukktinys perceraian di jawa barat tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekaleee, makan hati deh kawin sm org sunda, super duper males,kikir,angkuh dan menang sendiri satu lg matre gak laki gak perempuannya, pikir tujuhribu kali sebelum menyesal

      Hapus
    2. Picik banget pemikirannya. Saya banyak ketemu orang jawa di bogor pada ancur mau laki mau perempuan. Malesnya sama malah yg kerja istrinya. Blm terbelit kartu krefit. Tolonglah jgn generalisasi.

      Hapus
    3. nasib kita podo brooo,,,ga deh knl sma cwe sunda lagiii,,,,wlpn cakep gmn ga deh,,,,,mending bli kl mau cwe sunda tpi jngn di nikahin,,,tekanan batin,,soale

      Hapus
    4. Hai. Aku merupakan wanita berketurunan sunda loh. Habis baca komentar2 diatas tuh rasanya sakit banget buat yg udah men-judge suku kami.

      Bayangin kalo dalam cerita di atas suku yg terpojokkan adalah suku kalian sendiri.

      Aku selalu di didik untuk sopan santun, patuh dan berprilaku baik semenjak kecil.

      Perceraian bukan hanya terjadi atas alasan suku. Perceraian berasal dari sifat pribadi kedua belah pasangan.
      Ada baikya sebelum melangkah ke pernikahan, kalian hrs benar2 memahami karakter pasangan satu sama lain.
      Jadi bila terjadi konlfik diantara kalian berdua, kalian sudah tau cara apakah yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

      Janganlah kamu balas kejahatan dengan kejahatan, akan lebih baik jika kejahatan di balas dgn kebaikan.

      Aku doakan untuk yg sudah men-judge suku kami, supaya kalian bisa mendapatkan suami/istri yg baik dan bisa menerima kekurangan dan kelebihan yg kalian miliki.

      Hapus
    5. gak semuanya loh mas. bapak saya jawa tulen keturunan mojopahit raden patah. ibu saya anak yatim sunda. awal mula bapak saya adalah seorang yg hanya lulus sma. dan tidak mau sekolah karna mempunyai kemampuan otak yang minim. pribadi mandiri yg gak mau make duit orang tua hingga akhirnya dia kerja sebagai satpam di perusahaan bumn. bertemu lah dengan ibu saya yang waktu itu hanya lulusan sd menjadi cleaning service. mereka menikah dengan harta yang pas2an rumah ngontrak sampai saya dilahirkan. lalu pada suatu saat ternyata bapak ku berbicara kepada ibu ku bahwa dia sedang menyukai seorang wanita di karnakan kepintaran wanita tersebut. ibu ku seorang anak yatim dari umur 7th seakan2 pasrah akan hal tersebut. sampai pada akhirnya ibu ku menghubungi wanita tersebut. akhirnya bapak saya merasa iba dan bersalah kepada ibu. dan sampai sekarang alhamdulillah bapak saya sudah menjadi kepala bagian di pt itu berkat istrinya yang setia. bisa mendidik dan sabar dalam menghadapi saya dan bapak saya.

      gak semua hal bisa anda generalisir begitu saja. seperti tidak semua laki laki itu hidung belang dan wanita itu pelacur. semua ada +-nya tergantung analisa anda terhadap calon yang akan anda nikahi benar atau salah. kalau salah ya bakal menyesal kaya anda contohnya

      huhu kasian lol.

      Hapus
  7. Hampir seluruh nusantara dikuasai Majapahit, justru negara di sebelahnya, yaitu sunda galuh yg tidak bisa dikuasai. Kenapa ? Soale mereka masih sodara majapahit dan sunda) jadi majapahit gak mau nyerang sunda. Mahapatih gajahmada ttp mo memasukkan Sunda ke dalam wilayah majapahit. Alasannya untuk mempertahankan wibawa majapahit. Masak seberang lautan aja tunduk, negara kecil disebelah enggak amu tunduk. And harus dicatat bahwa hubungan majapahit dan sunda SANGAT BAIK. Keinginan Gajah mada itu mendapat tentangan sangat keras dari keluarga Kerajaan terutama kedua ibu suri (Nyokap dan tantenya hayam wuruk, dua2nya bekas Ratu majapahit).
    Akhirnya diperoleh ide brilliant untuk menikahkan hayam Wuruk dengan Putri Dyah Pitaloka (Princessnya Sunda) n Hayam wuruk setuju banget (Iyalah, Pitaloka terkenal ajib banget kecantikannya. gak heran cewek sunda terkenal cantik2, ternyata dari dulu emang udah cantik ). Dan ternyata Raja Sunda juga setuju (Iayalah dapet mantu Penguasa Nusantara). Maka diaturlah pernikahan tersebut. tapi ternyata Gajahmada berpikiran lain...
    Pada hari yang ditentukan tibalah rombongan Sunda ke majapahit, dengan senjata secukupnya, dan rombongan yang kecil. (Iayalh orang mo kimpoian, masa bawa pasukan lengkap sama catapult). Pas sampe di lapangan bubat, ternyata Gajahmada sudah menunggu dengan pasukannya. Gajah mada mengultimatum, rombongan sunda boleh masuk majapahit asal mengakui sunda sebagai bagian dari Majapahit (vassal state). Raja sunda tentunya merasa tersinggung dan terluka harga dirinya, begitu juga dengan seluruh pasukannya, bahkan permaisuri dan Dyah Pitaloka sendiri (wong niat dateng baek2 mo ngawinin anaknya kok malah disuruh takluk, males banget kali yee). Maka mereka dengan tegas menolak. Gajah mada menyerang (disini ada kontroversi,ada yg bilang pasukan sunda menyerang terlebih dahulu). Dan tumpaslah seluruh pasukan Sunda, termasuk sang permaisuri yang dengan gagah berjuang disisi suaminya dengan sebilah keris kecil (cundrik, keris untuk wanita) dan Dyah Pitaloka yang bunuh diri, menolak untuk menyerah kepada majapahit.
    ini mungkin blunder terbesar dan satu2nya yang pernah dibuat Gajahmada. Setelah kejadian ini Gajahmada diberhentikan (atau minta berhenti, karena dimusuhi oleh keluarga kerajaan) dari jabatannya sebagai Mahapatih, dan kemudian menyepi ke pedesaan.

    Wuihhh panjang ya... ini mungkin kenapa Sejarah perang bubat tidak pernah diajarkan secara jelas di sekolah, karena cukup SARA. Efeknya ternyata berlanjut hingga sekarang. Coba kaskuser yang tinggal di bandung, ada gak jalan Gajahmada ato Hayam Wuruk dibandung ?
    sejak kejadian itu maka kerajaan sunda melarang orang sunda nikah sama orang jawa,juga sebaliknya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal kerajaan jawa macam demak dan mataram ga ada masalah dengan pajajarn dan galuh apalagi setelah mereka semua menjadi kerajaan islam

      Hapus
  8. Anonim @ kata syapa ga boleh ????? Allah ajah memperbolehkan kok ... knapa manusia ga??? Itu cuma pemikiran kolot ajah, sekarang waktunya kita yang masih muda2 ini menjernihkan pemikiran mereka tentang masalah MITOS yang ga jelas ini, jangan sampe perbedaan suku, jadi alasan untuk tidak bisa bersatu

    BalasHapus
    Balasan
    1. suka bgt ungkapan.y betul sekalii berbedaan antar suku jangan di jadikan alasan untuk tidak bisa bersatu :) dan allah pun mungkin bukan tanpa alasan mengapa menciptakan umat manusia dalam berbeda" budaya gini bukanya karna kita berbeda, kita bisa dapat saling melengkapi dengan perbedaan kita :)

      Hapus
  9. BENAR..cewek sunda emang MATRE..bisanya cuma nuntut,,,males kerja karena rata2 gak SMART!!!pendidikan pas pas an...CATET Nih..ini FAKTA..menyesal ak punya ipar sunda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai. Aku merupakan wanita berketurunan sunda loh. Habis baca komentar2 diatas tuh rasanya sakit banget buat yg udah men-judge suku kami.

      Bayangin kalo dalam cerita di atas suku yg terpojokkan adalah suku kalian sendiri.

      Aku selalu di didik untuk sopan santun, patuh dan berprilaku baik semenjak kecil.

      Perceraian bukan hanya terjadi atas alasan suku. Perceraian berasal dari sifat pribadi kedua belah pasangan.
      Ada baikya sebelum melangkah ke pernikahan, kalian hrs benar2 memahami karakter pasangan satu sama lain.
      Jadi bila terjadi konlfik diantara kalian berdua, kalian sudah tau cara apakah yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

      Janganlah kamu balas kejahatan dengan kejahatan, akan lebih baik jika kejahatan di balas dgn kebaikan.

      Aku doakan untuk yg sudah men-judge suku kami, supaya kalian bisa mendapatkan suami/istri yg baik dan bisa menerima kekurangan dan kelebihan yg kalian miliki.

      Hapus
  10. Maaf bukan menjelekkan suku sunda tp wanitanya gampang untuk putus cinta dan dalam sekejap saja bisa memainkan perasaan krn pengalaman dgn wanita sunda yg mengajak nikah dan memaksa walaupun sdh tau kondisinya harus dipersiapkan dgn baik sebelum menikah. Mereka bisa sekejap beralih ke orang lain jika keinginan mrk tidak tercapai dalam hitungan hari.

    BalasHapus
  11. Saya lebih setuju kalau dikatakan semua tergantung orangnya. Saya orang Jawa, dan beberapa bulan terahir tinggal di tanah Sunda. Menurutku tidak semua orang Jawa, dan tidak semua orang Sunda seperti itu.

    BalasHapus
  12. Gak usah ribut ribut gak jelas deh...
    Gini aja.. gak usah ngurusin kami orang sunda... sana jauhi kami orang sunda.. jangan sekali kali kalian orang jawa deket sama kami orang sunda.. sunda gak mau berbaur sama jawa..

    DAH CUKUP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg ga mau berbaur cma lu bung.. Tmn gue bnyk org sunda.. Cwe gue org sunda..
      Emg darah gue jawa, tp didikan campuran dr berbagai daerah.. Di indonesia di ajarkan dalam berteman itu menerapkan BHiNEKA TUNGGAL IKA
      kita berhubungan ga usah lah liat suku.. Terapin agama aja..

      Klo lu nglarang salah satu suku untuk ga bolh berbaur sama suku lu.. Lu aja yg kluar dr indonesia

      Hapus
    2. . orang sunda anjing. . .

      Hapus
    3. Ngomong ora di piker sek iku lambe opo nalpot bemo

      Hapus
    4. Ngomong ora di piker sek iku lambe opo nalpot bemo

      Hapus
  13. Kalau menurut saya itu karena perbedaan cara mendidik dan perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan dalam satu keluarga. Kalau perempuan sunda dalam keluarga kedudukannya sama sejajar dengan anak laki-laki sehingga ia punya andil. Beda dengan keluarga jawa yg lebih primordial dimana perempuan jawa yg harus nrimo nrimo aja. Mungkin melihat hal tersebut laki-laki jawa beranggapan perempuan sunda sifatnya dominan. Selain itu hubungan anak dan orang tua dalam keluarga jawa diribetkan dengan tata krama dan adat istiadat yg kental kalau dalam keluarga sunda nggak terlalu ribet gitu (udah lebih modern) Mengenai larangan-larangan nikah seperti itu, orangtua sunda biasanya menyarankan anak laki-lakinya nggak memilih pasangan perempuan jawa. Kalau saran untuk anak perempuan biasanya supaya memilih pasangan yg mapan.

    BalasHapus
  14. Setuju.,.,.,.,.,
    Kalo suku jawa ngerasa tertindas menikahi orang sunda, kami pun juga demikian. Kepada orang Jawa boleh nikahi suku mana saja terserah asal jangan suku kami (SUNDA).

    BalasHapus
  15. GADIS SUNDA ITU BISA APA SELAIN BERSOLEK??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa jadi ibu yg baik,, gda riset yg menunjukan klo cwe sunda itu gaa baik loh.. klo masalh kawin cerai yaa nasib org mana ada yg tau?? tuhan gaa mungkin menciptakan sesuatu dgn kesia2an..

      Hapus
  16. keren deh pemikirannya....

    tapi semua tergantung individu...
    buat si anonim, ga usah kayak gitu juga kali.. semua orang sudah memiliki argumen masing-masing. kalau benci kami orang jawa, ya tidak usah seperti itu...

    BalasHapus
  17. Saya Widi Nugroho berpendapat bahwa salah kalau kalian mengira orang sunda berlaku seperti itu, saya org jawa pun sering melihat kasus yang sama untuk perempuan jawa. Bahkan selama saya kuliah di ITB dulu saya banyak memiliki teman dari berbagai suku termasuk teman dari suku sunda. Justru saya kagum dengan teman dari suku sunda itu, selain baik hati juga peduli orangnya. So jangan hanya melihat sifat seseorang yg kebetulan kita tdk cocok kemudian menyamakan mereka semua atas nama suku. Kita adalah sama, putra - putri bangsa Indonesia yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. untuk itu kita harus bersatu padu utuk saling melengkapi, saling membantu, saling mengasihi dan mencintai, karena kita ditakdirkan untuk selalu bersama dlm suka dan duka. I love Sundanese and all ethnics in Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm.. saya stuju bener semua balik ke individu masing2. tapi guys, ada bara ya ada apinya. knp hal ini bisa jadi mitos toh karena ada orang2 (lebih dari satu) yang ngalaminnya. bukannya?

      mungkin ini memang keadilan dari Tuhan, wanita sunda dianugerahi kulit putih bersih, wajah cantik pandai berdandan, dan eye catching. tapi krn gak sempurna yaa lw musti bisa terima sisi adilnya yaa sifatnya yg malas, gak cekatan, gak nerimo dll.

      sama halnya dgn wanita jawa, gak semenarik tampilan wanita sunda, tapi sisi adilnya yaa sifatnya yg rajin, nerimo, bisa diajak susah dll.

      bukan bermaksud rasis, tapi apa lw bisa menampik. klo sifat2 mereka itu udah turun menurun, mungkin aja krn ada faktor2 lain seperti geografis dsb.

      nah tinggal milih tuh, kan udah ada takarannya. klo udah ada templatenya gitu kita gak usah muluk2 deh minta pasangan sunda/jawa kita itu sperti apa yg kita mau. no body perfects guys. just decide. :)

      Hapus
  18. kalo kalian sesama muslim plis jangan saling menyalahkan, menjatuhkan, menghina
    hakikat dari kebenaran semata hanya Allah kawaan
    sunda belum tentu benar, jawa belum tentu salah begitu juga sebaliknya
    apakah kita sudah "mengingkari" ayat Allah SWT (QS. Al-Hujurat:11-12)
    masalah jodo sudah ada yang ngatur diatas, adapun masalah itu bagaimana kita menyikapinya saja, gimana orangnya saja...
    seharusnya itu semua menjadi saling melengkapi, bukan untuk saling mencerca

    manusia itu gada yang sempurna, Nabi Muhammad aja masih meminta doa, mohon ampun padahal beliau sudah dijamin masuk surga

    introspeksi diri lebih baik

    BalasHapus
  19. saya lahir di bumi singoshari ( malang ) cari makan di jakarta dan istri asal bantarujeg majalengka Alhamdulillah lanjar jaya seiman dan seakidah mangan ora mangan sing penting kumpul akur,,nuhun sadayana

    BalasHapus
  20. Jangan tinggal di pulau jawa wahai orang sunda... Tinggal di Selat sunda sno.. hehe sory yah...

    Ada pepatah mengatakan, tamu adalah raja..
    Ibarat pulaunya aja udah punya orang jawa,, dan perumpamaannya adalah Sebagai si pemilik rumah,dan Sebagai raja baik yg punya rumah,alngkah baiknya orang jawa memanjakan tamu sebagai mana mustinya...
    Dan untuk orang sunda yg diibaratkan tamu, sebagiknya sadar, sopan dan santun, supaya yg punya Rumah seneng ngejamunya... hehehe ngasal...
    Piss all saya sih orang zimbabwe.. XD
    dari perbedaan yg Ada kenapa g nyoba ngeliat sisi persamaanya yah...?? Ayolahh... kalo Ngeliat perbedaan, selalu aja ada perpecahan ntrnya... :P

    BalasHapus
  21. tetangga gua di jawa tuh cewk orang sunda,,,dah kawin bolak balik ampe 5x....eh setelah menjanda pacarnya malah seumuran anaknya...busyettt dahhhh gile bener aliran sunda....

    BalasHapus
  22. memang tidak semua...tapi hampir semua coyyy

    BalasHapus
  23. lelaki jawa menikah dgn wanita sunda bgus lelaki sunda menikahi wanita jawa ga bgus:p pengalaman

    BalasHapus
  24. http://jawatai.blogspot.com/

    BalasHapus
  25. Saya orang sunda asli. Sedang dkt dgn seorang laki laki asal jawa tengah,, orgtua saya tidak ªþª ªþª saya berhbngn dengan dia, tetapi dia merasa tidak akan di setujui oleh orang tuanya,, saya merasa tidak adil,, kenapa mereka harus menilai orang sunda itu suka selingkuh,, pdahal hal sprti itu bisa siapa saja Ɣªήğ melakukannya,,kenapa harus saya ÿªήƍ kena, padahal saya sangat mencintai dia,, sekarang dia menjauhi saya,, tanpa alasan,,

    BalasHapus
  26.  HOoº°°ºoOam ((˘O˘"),,

    BalasHapus
  27. ulasan ngk bermutu ngk mendidik,,,,,,,,, jodoh, mati, rejeki hanya Allah yg tahu,.... smua manusia sama di mata Allah, akhlak budi pekerti yg membedakan, kalau kita mati ngk ditanya kamu suku mana,...dunia ini ngk ada suku yg paling bagus semua sama cuman manusia biasa... yang masih sukuisme berarti ngk beragama... saya org jawa tapi ngk merasa org jawa yg paling bagus,... yang saya tahu kita di lahirkan di dunia ini ngk pernah bisa memilih mau jadi suku apa....hanya Allah yg tahu..Rahasia Illahi. Amin

    BalasHapus
  28. Cewek sunda itu ibarat kerbau yg ingin menjadi bidadari.pengn cantik tapi gak modL.mals tapi pengn kayA dN cantik.dia gak liat dari keluarg kayK Pa dia di lqhirkan.miskin tapi belagunya minta ampun.matre.pendidikan nol.otak kosong yg ada di pikirany cuma bersolek.gampang pindah hati.mungkin gatel kalik yK.pokoknya cewek sunda bangsat banget dah harta doang di pikiranyaaaa

    BalasHapus
  29. gak masalah kali gak suka bekerja, emg nyari nafkah kewajiban siape?

    BalasHapus
  30. aneh2 aj, mulailah pertentangan antar etnis, dilarang itu apalagi mayoritas jawa dan sunda sm2 muslim, kalo ada masalah pasti itu ulah individu karena semua etnis ada aja ulah individunya

    BalasHapus
  31. MITOS ituu ada krna ada sejarah..
    tapi orang yg mlihat k blakang buat jadi pandangan hdup ituu orang yg pzti ga brani ngeliat masa depan,selama apa yg d jalanin berasa enjoy yaa jalanin aja,klo emang endingnya ga sesuai keinginan yaa emang takdirnya hrus bgitu..

    BalasHapus
  32. gue orang jawa dan menurut gue karakter itu tergantung individunya, bukan suku.. tante gue orang jawa tengah mikah sama cowok orang sunda.. Gue malah kasian liat paman gue, istilah kerennya suami takut istri.. Padahal paman gue ganteng, dia kerja d perusahaan multinasional yg gajinya 20 jeti keatas.. Tante gue lulusan SMA,,dulu kerja di pabrik.. Paman gue kalo balik kerja bukannya dipijitin, malah d suruh mijitin tante gue.. Kalo sabtu-minggu pasti d suruh mandiin anak2nya.. Tante gue doyan bgt dandan,,make up sehari2nya terdiri dari 4 lapis bedak,,foundation,,eye shadow,,blush on,,eye liner.. Dan tante gue malesnya g ketulungan, kerjaannya setiap hari abis bangun, mandi, dandan, nonton sinetron, belanja, ngerumpi..
    gue cerita ini bukan buat ngekelekin sodara sendiri,,but it's a fact.. gue kuliah di bandung,,tmen2 cewek gue orang sunda banyak juga yg baik,,rajin,,pinter,,gk neko2..

    BalasHapus
  33. Masih satu pulau aja saling sombong gitu. Gimana kalo beda pulau? Beda suku juga.
    *Aku bukan Sunda /Jawa

    BalasHapus
  34. saha nu daek kawin ka orang jawa??? nya hideung nya bau!!!

    BalasHapus
  35. Hai. Aku merupakan wanita berketurunan sunda loh. Habis baca komentar2 diatas tuh rasanya sakit banget buat yg udah men-judge suku kami.

    Bayangin kalo dalam cerita di atas suku yg terpojokkan adalah suku kalian sendiri.

    Aku selalu di didik untuk sopan santun, patuh dan berprilaku baik semenjak kecil.

    Perceraian bukan hanya terjadi atas alasan suku. Perceraian berasal dari sifat pribadi kedua belah pasangan.
    Ada baikya sebelum melangkah ke pernikahan, kalian hrs benar2 memahami karakter pasangan satu sama lain.
    Jadi bila terjadi konlfik diantara kalian berdua, kalian sudah tau cara apakah yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

    Janganlah kamu balas kejahatan dengan kejahatan, akan lebih baik jika kejahatan di balas dgn kebaikan.

    Aku doakan untuk yg sudah men-judge suku kami, supaya kalian bisa mendapatkan suami/istri yg baik dan bisa menerima kekurangan dan kelebihan yg kalian miliki.

    BalasHapus
  36. ini semua sekedar mengutarakan pendapat, tidak ada niat saling menjelekkan, ambil pembelajaran aja bagi sahabat2 yang mau membina keluarga baru, karena perjalanan waktu menikah itu tidak sesingkat perjalanan waktu pacaran, sangat berbeda jauh shob, ini soal pola didik dan budaya yang diberlakukan pada masing2 generasi antara jawa dan sunda..

    BalasHapus
  37. makanya kawin aja sama cewek tokyo.. ramah.. ramah..

    BalasHapus
  38. pengalaman pribadi nih yee... gw cowok jawa, nikah ama cewek jawa. Trus temen seperjuangan gw (cowok jawa jg) gak selang lama nikah jg, ama cewek sunda. awalnya semua berjalan baik-baik saja, kami semua kompak and asik-asik aja. waktu berlalu, 15 tahun telah berjalan, gw anak 2, temen gw jg uda ada anak 3. singkat cerita, gw kemudian cerai lantaran gak tahan denger omelan tiap hari. Lah temen gw asik aja tuh dengan bini sundanya, bahkan sekarang lg ngandung lagi bakal anak keempat. gw aja malah lagi mikir-mikir mo cari bini lagi dan penginnya dpt istri sunda.... qqqqqqq..... ada yang mau....???? promo nih gw..........

    BalasHapus
  39. Benar...manusia itu ga ada yang sempurna bro...........

    BalasHapus
  40. Sªўª mengalaminya!!! Setelah sªўª baca, dan ITU MEMANG BENAR!!!

    BalasHapus
  41. Sunda itu Cantik dan Jawa itu manis...
    Kalau dapat istri cantik, pindah dan kerja aja ke Afrika. Dijamin tuh perkawinan selamat gak ada saingan...wkwkwkwk

    BalasHapus
  42. Terbukti saya lahir di jawa dan merantau.
    Wanita sunda dan wanita jawa sangatlah berbeda.!!
    Wanita sunda cenderung memikirkan diri sendiri egois sulit di atur.matre.pelit...kurang dekat dengan family...disiplin adatnya susah.
    Mungkin dari pengalaman mengajarkan semuanya.

    BalasHapus
  43. Pantesan,pas kmrin aq pcaran sma org jawa dia ngomongnya ortunya kurang setuju klo dia nikah sma cewek. Ya alasannya krena itu cwek sunda boros trus imagenya jlek2. Tp gak semua cewek sunda kyak gtu. Aku dputusin sma pcar aq msalahnya cma spele cuma krena

    BalasHapus
  44. Saya putus sma pcar sya gara2 itu prbedaan suku... astagfrullah apa salah saya sbgai cewek sunda

    BalasHapus
  45. Bang, bo'ol gatel niih,,, garukin dong,,, plisssd

    BalasHapus
  46. "Sunjaw" sunda jawa
    wkwkwwkw

    BalasHapus
  47. Artikel yang menarik,,,,, jadi menambah wawasan saya. terimakasih

    BalasHapus
  48. yang nulis cewek jawa jadi wajar dia dukung jawa,dan menghina cewek sunda,soalnya banyak cewek janda yang jadi janda dari cina ,pingin kawin dengan yang dijodohin orangtaunya,dan menyebabkan orang jawa jadi perjaka tua,jadi kalau mereka cerai dan ditinggalkan oleh orang cina mereka masih punya cadangan cowok jawa

    BalasHapus